Objek Wisata yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu saat ini cukup
banyak, baik berupa wisata alam maupun wisata buatan. Dari data OKU
dalam angka (BPS, 2007) terdapat sekitar 42 wisata, 9 diantaranya
sebagai berikut :
|
1. | Goa Puteri |
|
Objek wisata andalan Kabupaten OKU ini terletak di desa Padang Bindu
Kecamatan Semidang Aji (35 KM dari Baturaja). Legenda Goa Puteri terjadi
adalah tempat hunian manusia dimasa lalu. Disitu ditemukan jejak-jejak
hunian goa antara lain pecahan gerabah, tulang bintang, tulang manusia,
beragam alat batu seperti pukul, batu pahat, batu kapak dan lain-lain.
|
2. | Air Terjun Kambas |
|
Objek wisata air terjun kambas terletak didesa Ulak Lebar. Jarak tempuh
dari desa Ulak Lebar menuju lokasi air terjun kambas berkisar 1 jam
berjalan kaki +30 menit. Lokasi air terjun kambas berada pada ketinggian
425 m diatas permukaan laut dengan kordinat 040n06'34" LS dan
104007'33" BT. Perjalanan menuju lokasi yang melalui perbukitan masih
alami, hutan dan perkebunan rakyta dengan menyusuri alur sungai Kambas
yang hanya dapat dilakukan dengan berjalan kaki. objek wisata air terjun
kambas memiliki ketinggian air yang jatuh berkisar 50 meter.
|
3. | Air Panas Gemuhak |
|
Objek wisata Air Panas Gemuhak terletak didesa Gunung Tiga dengan jarak
tempuh sekitar 6 KM dari desa Gunung Tiga. Objek wisata ini berada dalam
kawasan hutang lindung dengan ketinggian 398 M diata permukaan air laut
dengan koordinat 040 08'10" LS dan 103 043'23" BT dan hanya dapat
ditempuh dengan berjalan kaki. Objek wisata Air Panas Gemuhak memiliki
beberapa sumber air panas dengan pusat air panas terbesar dapat
menyemburkan air panas (gleiser) setinggi tiga meter. Tiap kali
penyemburan air panas memiliki interval waktu sekitar 15 detik. Air
Panas tersebut memiliki suhu berkisar 96,50C - 98C dan mengandung
mineral-mineral yang berasa asin dan dapat dikonsumsi secara langsung.
|
4. | Batu Lesung Bintang |
|
Satu dari beberapa peninggalan sejarah yang ada di Kabupaten OKU adalah
Batu Lesung Bintang. Disebut Lesung Bintang karena batu tersebut
berbentuk segi delapan yang ditengah-tengahnya terdapat lubang yang
menyerupai lesung. Aset wisata budaya ini terletak diatas bukit didesa
Laya Kecamatan Baturaja Barat yang menempati areal seluas 2.500 M2,
jaraknya 3 KM dari kota Baturaja sehingga mudah untuk dikunjungi. Dinas
dapat ditemukan : Batu berukir yang berbentuk sandi dan peta wilayah
serta Batu tapak kaki.
|
|
|
5. | Rantai Kumpai |
|
Objek wisata Rantai Kumpai terletak didesa Tungku Jaya Kecamatan Sosoh
Buay Rayap, kira-kira 17 KM dari kota Baturaja. Bendali merupakan
Bendungan Pengendali Air bagi kehidupan masyarakat sekitranya, luas
areal mencapi + 6 Ha. Tempat ini cukup nyaman sebagai tempat rekreasi
diakhir pekan. Sekitar 1 jam dari tempat ini terdapat air terjun Tirta
Selaya. Fasilitas tersedia di Bendali Rantai Kumpai adalah arena panjat
tebing, areal perkemahan, tempat pemancingan, shelter, becak air dan
Mushola.
|
|
6. | Mendingin |
|
Objek wisata ini masih dapat dijumpai panorama alam yang masih asli,
diantaranya beraneka ragam tumbuhan yang masih hijau, hamparan sawah dan
perkebunan penduduk serta beberapa jenis binatang hutan yang relative
punah diantaranya Monyet Putih, aneka ragam jenis burung serta binatang
lainnya. Lokasi Kecamatan Ulu Ogan dapat ditempu dengan kendaraan roda
empat maupun roda dua dengan waktu 2,5 Jam perjalanan dari Kota
Baturaja.
|
7. | Mandi Hawa |
|
Objek wisata ini terletak didesa Tualang Kecamatan Lengkiti dengan jarak
dari Baturaja 43 KM untuk menuju lokasi Mandi Hawa harus melalui jalan
setapak 2 KM mengitari tepian sungai Saka. Menurut Legenda objek wisata
Mandi Hawa merupakan tempat pertempuran perebutan wilayah Puyang Deham
dengan Puyang Lampung Abung. Disana akan ditemukan peninggalan dari
pertempuran kedua puyang tersebut yaitu Batu Asahan, Kolam Darah dan
Kuburan Puyang. Batu Asahan merupakan tempat mengasah senjata sebelum
perperangan, kolam darah konon merupakan tempat mengubur mayat-mayat
korban pertempuran sedangkan kuburan Panjang terletak dihulu sungai Saka
15 menit berjalan kaki.
|
8. | Bukit Pelawai |
|
Bukit Pelawi terlekat di Kecamatan Baturaja Barat tepatnya di 4 wilayah
desa : Desa Laya, Desa Pusar, Desa Batu Kuining dan Desa Karang Agung
dengan ketinggian puncak bukit pelawi 990 mdpl. Bukit pelawi secara
geografis mempunyai ekosistem hayati dan hewani dapat dijumpai berbagai
jenis binatang primata (monyet, lutung, beruk ekor pendek), babi, macan
akar, menjangan, keanekaragaman hayati ialah beberapa jenis tanaman kayu
seperti kayu pulay, bambang lanang, bungur, duren, duku dan tanaman
karet.
|
9. | Goa Harimau |
|
![](http://www.okukab.go.id/images/stories/gharimau.png) Goa
Harimau terletak di desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji Kabupaten
OKU, berjarak kira-kira 35 KM dari kota Baturaja. Untuk menuju goa
harimau harus menyebrangi sungai ogan melalui jembatan gantung tua,
kemudian menelusuri jalan setapak sejauh 4 KM melewati Sungai Haman (Aek
Haman).
Sebanyak 35 kerangka manusia kuno dari Ras Mongoloid berhasil ditemukan
dimulut goa harimau oleh Tim penelitian arkeologi nasional (Puslit
Arkenas) Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI. Kerangka manusia yang
ditemukan tidak lagi termasuk dalam kategori manusia purba melainkan
manusia kuno. Dikategorikan manusia kuno mengingat secara fisik
bentuknya seperti manusia modern. Kemudian mereka juga sudah mengenal
senjata yang dibuat dari batu, makanya juga sudah omnivora.
Menurut analisi Tim Puslit Arkenas kerangka manusia yang ditemukan di
goa harimau termasuk dalam ras mongoloid karena adanya ciri-ciri
morfologi yang ditemukan yaitu : bentuk tengkorak yang meninggi dan
membundar (brachy cephal) dan bagian tengkorak belakang yang datar.
Selain itu juga ada ciri morfologi gigi seri berbentuk orbit mata,
kedalaman tulang hidung (nasal) serta postur tulang dan tubuh mereka
yang khas mongoloid.Selain fosil, para arkeolog juga menemukan
benda-benda bernilai sejarah tinggi seperti gerabah, biji kemiri yang
telah menjadi fosil, batu pemukul serta beliung batu. Diperkirakan
perabadan di goa harimau berasal dari 2000-3500 tahun yang lalu.
|
Posting Komentar